ANALISIS KELAYAKAN BAHAN AJAR BERBASIS LITERASI SAINS PADA TEMA GAYA
DOI:
https://doi.org/10.54199/pjse.v4i1.364Keywords:
literasi sains, bahan ajar, kelayakan, keterbacaanAbstract
Skor literasi sains siswa di Indonesia termasuk dalam kategori rendah. Salah satu penyebabnya adalah pemilihan sumber belajar. Bahan ajar sebagai sumber belajar merupakan perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Bahan ajar yang digunakan di Kota Semarang memiliki muatan literasi sains yang kurang seimbang. Ketidakseimbangan muatan literasi sains pada kelas VIII SMP Negeri 24 Semarang dibuktikan dengan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui uji kelayakan dan uji keterbacaan bahan ajar IPA Terpadu berbasis literasi sains bertema Aplikasi Gaya dalam Kehidupan untuk pembelajaran siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R and D) yang terdiri dari empat tahapan yaitu tahap mengumpulkan informasi dilanjutkan dengan pembuatan desain produk, revisi produk dengan validasi dari dua orang ahli, kemudian uji keterbacaan produk kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Semarang pada mata pelajaran IPA Terpadu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk bahan ajar IPA Terpadu sangat layak untuk digunakan dengan persentase dari lima kategori yaitu 88,24% kelayakan isi, 90,63% penyajian, 94,23% bahasa, 90,38% grafis, dan 90,74%. Bahan ajar IPA Terpadu memiliki tingkat keterbacaan rata-rata sebesar 88,42%, sehingga termasuk dalam kategori mudah dipahami.
References
Devetak, I., & Vogrinc, J. (2013). The Criteria for Evaluating the Quality of the Science Textbooks. In Critical Analysis of Science Textbooks. https://doi.org/10.1007/978-94-007-4168-3_1
Ekohariadi. (2009). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Literasi Sains Siswa Indonesia Berusia 15 Tahun. Jurnal Pendidikan Dasar, 10(1).
Essem Educational Limited. (2007). Readability. Online. Tersedia di http://www.readability.biz/Reader.html [diakses 30-05-2015]
Haryono. (2013). Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasikkan:Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Kepel Press.
OECD. (2010). PISA 2009 Result: Excecutive Summary. Paris: OECD.
OECD. (2014). PISA 2012 Result in Focus: What 15 – Year – Olds Know and What They can Do with What They Know (Student Performance in Mathematics, Reading and Sciences). Paris: OECD.
Sarkar, M., & Corrigan, D. (2014). Bangladeshi science teachers’ perspectives of scientific literacy and teaching practices. International Journal of Science and Mathematics Education, 12(5). https://doi.org/10.1007/s10763-013-9450-8
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Utami, F. D. (2014). Analisis Buku Ajar Mata Pelajaran IPA SMP Kelas VIII Berdasarkan Literasi Sains di Kota Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Wilkinson, J. (1999). A Quantitive Analysis of Physics Textbooks for Scientific Literacy Themes. Journal of Research in Science Education, 29(3), 385-399
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Universitas Perwira Purbalingga
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.