PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT UKUR JANGKA SORONG PADA SISWA SMP ISLAM RUMPUN MUSLIM WONOGIRI
DOI:
https://doi.org/10.54199/pjcd.v4i2.344Keywords:
alat ukur, pelatihan, jangka sorongAbstract
Salah satu kegiatan praktikum pada pelajaran IPA ialah tentang pengamatan dan pengukuran menggunakan jangka sorong. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru IPA Sekolah Menegah Pertama (SMP) Islam Rumpun Muslim Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri., kurikulum IPA dengan materi pengukuran jangka sorong hanya diberikan melalui gambar atau display jangka sorong, dan belum dipraktikkan secara langsung. Hal tersebut menyebabkan siswa cukup kesulitan untuk memahami cara kerja atau penggunaan alat ukur tersebut. Sebagai solusi dari tantangan tersebut, pelatihan dan pendampingan penggunaan alat ukur perlu dilakukan di SMP Islam Rumpun Muslim. Program tersebut terdiri atas pemberian fasilitas jangka sorong dan pelatihan penggunaannya. Pelatihan diawali dengan pemberian soal pre-test, dilanjutkan dengan paparan materi dan diskusi, kemudian praktek mengukur dengan jangka sorong, lalu diakhiri dengan post-test. Soal pre-test dan post-test identik. Pelatihan dilaksanakan kepada siswa kelas 7 SMP Islam Rumpun Muslim, dengan jumlah siswa 42. Hasil pre-test menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mampu menjawab dengan benar dari tiga soal yang diberikan. Akan tetapi setelah paparan materi dan praktek langsung, terjadi perbaikan pemahaman siswa mengenai jangka sorong. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan presentase siswa yang mampu menjawab dengan benar, pada tahapan post-test. Secara kumulatif, pemahaman siswa mengenai fungsi dan penggunaan jangka sorong meningkat sekitar 37,3%. Praktek langsung penggunaan jangka berdampak positif terhadap pemahaman siswa. Penggunaan alat peraga pada proses pembelajaran terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai materi yang dipelajari oleh siswa.