PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI MODEL HUGELKULTUR DAN PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN UNTUK MENUNJANG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA
DOI:
https://doi.org/10.54199/pjcd.v1i1.37Keywords:
Hugelkulture, Keuangan, Pemberdayaan, PanganAbstract
Global Food Security Index Tahun 2017, menempatkan Indonesia sebagai negara
dengan peringkat ke-69 dari 113 negara di dunia dalam hal ketahanan pangan padahal
Indonesia sudah terkenal sebagai negara agraris. Desa Nangkasawit merupakan salah satu
dari 13 desa di wilayah Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga, Jarak tempuh ke
Kabupaten 15 km dan ke Kantor Kecamatan Kejobong 5 km. Kondisi penduduk Desa
Nangkasawit mayoritas adalah seorang petani yang bercita-cita menjadi desa mandiri,
dalam pemenuhan semua kebutuhan dan sejahtera. Namun kondisi petani di Desa
Nagkasawit masih belum maksimal dalam pemanfaatan lahannya. Metode pengabdian ini
adalah sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan pada 12 petani di Desa Nangkasawit
tentang model Hugelkultur untuk menunjang ketahanan pangan. Kegiatan pengabdian ini
dilakukan secara tatap muka atau luring dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pelatihan model huglekultur dan manajemen keuangan dilakukan dengan beberapa
tahapan. Pertama, peserta dilatih membuat media tanam dan menuliskan anggaran biaya
yang dikeluarkan. Kedua, peserta diajari membuat lahan model hugelkulture dan
penyusunan laporan keuangan. Ketiga, peserta dilatih menanam pada lahan model
hugelkulture yang benar serta menyusun pengeluaran dan pemasukkan uang, sehingga
hasilnya rapi. Respon peserta terhadap pengabdian ini menunjukkan pada aspek materi
95% menilai sangat baik, aspek fasilitator 90% menilai sangat baik, dan selebihnya
merespon baik. Hasil pengabdian ini menunjukkan 85% peserta berhasil terampil dalam
menanam pada model hugelkulture dan mampu membuat laporan keuangan sederhana