ANALISIS KORELASI ANTARA JUMLAH PENDUDUK DENGAN IMPOR BERAS INDONESIA

Penulis

  • Afif Hendri Putranto Universitas Perwira Purbalingga
  • Suwali Suwali Universitas Perwira Purbalingga
  • Ayu Sitanini Universitas Perwira Purbalingga
  • Victor Bintang Panunggul Universitas Perwira Purbalingga

Abstrak

Perkembangan impor beras di Indonesia sudah dimulai pada awal kemerdekaan yaitu pada 1945 sampai 1960. Impor beras Indonesia mencapai 0,3 sampai 1 juta ton per tahun. Setelah itu terjadi pergantian kekuasaan dimana pemerintah melalui program kerja Revolusi Hijau mendorong swasembada beras. Akan tetapi swasembada beras hanya bertahan selama dua tahun yaitu 1984 sampai 1986, sehingga Indonesia kembali mengimpor beras. Pertumbuhan penduduk Indonesia merupakan salah satu faktor utama yang mendorong pemerintah untuk mengimpor beras. Impor beras dilakukan agar harga beras dipasaran, mampu dikontrol oleh pemerintah melalui metode supplay dan demand. Beras adalah komoditas yang banyak mengalami masalah terutama di bagian stok atau persediaan. Tingkat produktivitas padi per hektar yang rendah dan biaya produksi beras yang tinggi juga menjadi kendala bagi petani untuk bisa bertahan terhadap usahataninya dengan keuntungan yang sedikit.

Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui perkembangan impor beras Indonesia periode 2007 sampai 2020. (2) mengetahui hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan impor beras dalam negeri periode 2007 sampai 2020. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder periode 2007 sampai dengan 2020 yaitu volume impor beras Indonesia periode 2007 sampai 2020 dan jumlah penduduk Indonesia periode 2007 sampai 2020. Analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis korelasi antara jumlah penduduk dan impor beras Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Perkembangan impor beras di Indonesia periode 2007 sampai 2020 bersifat fluktuatif. Rata-rata Impor beras Indonesia sebesar 1.001.792 ton per tahun. Impor beras tertinggi terjadi pada 2011 sebesar 2.750.476 ton. (2) Hubungan antara jumlah penduduk dengan impor beras periode 2007 sampai 2020 bersifat negatif atau saat jumlah penduduk meningkat, impor beras justru mengalami penurunan. Hal ini karena pemerintah terus mendorong agar konsumsi beras dalam negeri bisa terpenuhi oleh beras yang diproduksi didalam negeri.

Referensi

Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia. BPS. Jakarta

Febriaty. H. 2015.”Analisis Perkembangan Impor Beras di Indonesia”. Journal Agribisnis. Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara.

Kurniyawan Hengki . 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Beras di Indonesia Tahun 1980-2009. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Semarang

Muhtadi, Tien R. 2007. Program Peningkatan Produksi Beras 2 Juta Ton Per Tahun. Komisi Teknis Ketahanan Pangan. Jakarta

Subandrio. B. 2020. Buku Ajar Analisis Korelasi dan Regresi. Diklat Statistisi Tingkat Ahli BPS Angkatan XXI Badan Pusat Statistik

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Waluya, Herry. 2003. Ekonomi Internasional. Rineka Cipta.Jakarta

Unduhan

Diterbitkan

31-07-2023

Cara Mengutip

Hendri Putranto, A., Suwali, S., Sitanini, A., & Bintang Panunggul, V. (2023). ANALISIS KORELASI ANTARA JUMLAH PENDUDUK DENGAN IMPOR BERAS INDONESIA. Perwira Journal of Economics & Business, 3(2), 29–35. Diambil dari https://ejournal.unperba.ac.id/index.php/pjeb/article/view/208

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama